SejarahProsesi Perarakan Hosti Sakramen Mahakudus di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Paroki Ganjuran (2) Yang Sangat Khas di Gereja Ganjuran - Prosesi Sakramen Maha Kudus dalam Balutan Seni dan Budaya Jawa (1) Rahasia Allah dalam Jalan Iman; Jangan Lupa Hari Selasa - Menjadi Indonesia: Antara Lokalitas dan Globalitas
JadwalPekan Suci Paskah 2015 Gereja Katolik Indonesia (Waktu Setempat) - MARI BERBAGI INFORMASI -KEUSKUPAN BANDUNG, Jakarta Jadwal Misa Pekan Suci Paskah 2015 Gereja Katolik Indonesia. admin | Maret 28, Ambarawa- St. Yusuf. Minggu Palma: Sabtu: 17.00, Minggu: 08.00 (Gua Maria Kerep), 17.00. Kamis Putih: 17.00, 20.00.
Paketziarah gua maria di jawa tengah. Lokasi kunjungan ziarah gua maria & gereja. Gua maria kerep, pereng, sriningsih, dll. Gua ini dibangun di atas bukit kecil yang sebelumnya tandus dan kemudian diubah menjadi bukit yang hijau dan segar, yang menawarkan pemandangan alam yang. Gereja no.3, telepon 0281 637052.
Peziarahjuga bisa mengikuti misa mingguan setiap Sabtu sore pukul 17.30 dan misa malam Jumat Kliwon pukul 19.00 (Jadwal bisa sesewaktu berubah) maria kereb gua maria kerep ambarawa gua maria lawangsih gua maria lawangsing gua maria lourdes pohsarang gua maria marganingsih gua maria mojosongo solo gua maria pereng gua maria pohsarang gua
Menurut"Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia" tahun 1993, halaman 178, Ambarawa mulai berstatus sebagai paroki pada tahun 1896. Memperhatikan Buku Pembabtisan yang disimpan di Gereja Santo Antonius Purbayan Surakarta, pada tanggal 29 Maret 1896 ada pembabtisan di bumi Ambarawa. Pada tahun itu juga ada pembabtisan lagi di Ambarawa
GerejaSt. Yusuf Ambarawa. Melayani Dengan Kasih BERANDA; PAROKI. Sejarah Paroki; Romo-Romo Paroki; Dewan Pastoral Paroki. Periode 2021 - 2023; Alamat: Tegalrejo Rt 02 / Rw 04, Kelurahan Panjang - Kecamatan Ambarawa. Lingkungan: Damianus, Wilayah: Tiberias. Pemberkatan Jenasah : Jumat, 22 Juli 2022 Pk.12.00 WIB - dilanjutkan pemakaman
GuaMaria Kerep Ambarawa di kota Semarang sesuai dengan alamatnya Jl. Gua Maria Kerep, Kerep, Panjang, Kec. Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50614 Semua organisasi
MisaHarian: 5.30 WIB Misa Jumat Pertama: 5.15 WIB. Misa Sabtu Sore: 17.00 WIB Misa Hari Minggu: - Pagi 5.30 WIB - Pagi 7.30 WIB - Sore / Malam 17.00 WIB. Misa Selasa Kliwon: 20.00 WIB di Gua Maria Kerep Ambarawa Misa Jumat Kliwon: 20.00 WIB di Gereja Jago
Lilb6M. – Kamis, 26 Mei 2022, Gereja Santo Yusup Ambarawa mengadakan Misa Hari Raya Kenaikan Tuhan. Sedikit berbeda dengan Perayaan Ekaristi biasanya, Misa kali ini diselenggarakan di Gua Maria Kerep Ambarawa GMKA. Misa dipimpin oleh Romo Agustinus Sigit Widisana, SJ dan dimulai tepat pukul WIB. Antusias umat begitu besar. Hal ini tampak dari jumlah kehadiran yang mencapai lebih dari 900 umat dari berbagai wilayah termasuk umat dari luar paroki. Bedhol Misa Perayaan Ekaristi Hari Raya Kenaikan Tuhan kali ini termasuk Misa khusus. Dewan Pastoral Paroki DPP Santo Yusup Ambarawa mengistilahkan Perayaan Ekaristi kali ini sebagai “Bedhol Misa” atau Misa yang dipindahkan. “Bedhol Misa kali ini adalah Perayaan Ekaristi yang dipindahkan atau dialihkan. Misa yang seyogyanya dilaksanakan di Gereja Santo Yusup Ambarawa, kami alihkan atau pindahkan ke Gua Maria Kerep Ambarawa ini.” jelas Yulius Yuli, Koordinator Bidang Liturgi DPP Santo Yusup Ambarawa. Adapun kenapa diselenggarakan di Gua Maria Kerep Ambarawa GMKA, hal ini sebagai wujud syukur dari GMKA yang sudah membuka kembali layanan untuk melaksanakan Ekaristi dimana selama Pandemi Covid-19 tidak diperkenankan. “Momentum khusus ini kita ambil terlebih karena kita sudah bisa kembali melakukan Misa secara langsung ataupun tatap muka di GMKA. Hal ini sekaligus sebagai bentuk dukungan bahwa Misa sudah bisa kembali dilaksanakan secara langsung.” lanjut Yulius Yuli. DPP bekerja ekstra keras di waktu yang terbilang cukup singkat jelang pelaksanaan Misa kali ini. Berbagai persiapan terbilang cukup mendadak. Namun demikian, sinergi lintas bidang termasuk kerja sama dengan pengelola GMKA menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan Misa yang dihadiri oleh sekitar 1000 umat ini. “Harapan kami ke depannya, kerja sama antara Gereja Santo Yusup Ambarawa dan GMKA dapat menjadi lebih mesra lagi. Dengan demikian, semuanya akan mendapat lebih banyak keuntungan, baik dari segi penyelenggaraan maupun pelayanan kepada umat, terutama umat Paroki Santo Yusup Ambarawa, Keuskupan Agung Semarang bahkan kepada seluruh umat Katolik.” demikian Yulius Yuli menutup perbincangan kami. Baca juga Teks Misa Hari Raya Kenaikan Tuhan Untuk foto – foto kegiatan dapat dilihat melalui Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari Mari bergabung di Grup dan Chanel Telegram “JAGO KOMSOS“, caranya klik link kemudian join. Anda harus menginstall aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Liputan Asti, Yola, Sisca Juru Kamera Dandy
Desember 2016 lalu merupakan kunjungan saya yang ke ingin kembali kesini karena ingin melihat patung Bunda Maria yang konon tingginya sekitar 142 meter, dan tentu saja saya ingin berdoa perjalanan sekitar 2,5 jam dari kota Jogja, kamipun sampai karena bulan libur, maka parkiran penuh masuk ke Gua Maria; kami menyempatkan diri mengagumi kemegahan patung Bunda itu sore sudah tiba, jadi udara mulai sejuk serta sisa sisa cuaca cerah memberikan pemandanagn dengan latar belakang gunung yang cantik. Memasuki Gua Maria, kita akan disambut dengan gerbang yang bertuliskan PER MARIUM AD JESUM yang merupakan bahasa Yunani- artinya melalui Maria kepada menuju bertuliskan kata indah itu seakan mengajak kita untuk melakukan olah batin, mengakui dosa dan merenungkan keindahan cinta Bunda Maria kepada Allah melakukan anjangsana; kami menuju Taman yang ada di sisi lain Gua Maria. Taman itu memang tetap asri dengan rumput hijaunya dan beberapa patung disana sini. Kami menghabiskan sore di taman indah ya kalau kesini jangan lupa mampir di kantinnya ya. Di kantin ada pecel enak di lantai legendaris yang membuat rindu kembali ke Kerep ini tak suka pecel, banyak berjejer makanan tradisional dan es jeruk asli yang segar memanti dengan penjualnya yang ramah juga beberapa toko rohani dissana.
Ambarawa - Ribuan umat Katolik mengikuti misa syukur menyambut tahun baru dalam kalender Jawa atau Malam 1 Sura 1951 di tempat peziarahan Gua Maria Kerep, Ambarawa, Kabupaten Semarang dengan dipimpin Uskup Agung Monsinyur Robertus digelar khidmat dan diiringi lagu-lagu rohani dengan musik karawitan di Semarang, Rabu, 20 September 2017, hingga menjelang tengah malam itu. Uskup Agung Semarang Monsinyur Rubi memimpin misa didampingi sejumlah imam, yakni Romo Robertus Saptaka Pr., Romo Ignatius Aria Dewanto dan Romo Ignatius Triatmoko ibadah Malam 1 Sura 1951 atau dalam kalender Masehi bertepatan dengan 21 September 2017 yang diselenggarakan Komunitas Doa Kami Semarang bekerja sama dengan pengelola Gua Maria Kerep, Ambarawa itu, adalah "Melalui Budaya Jawa Membangun Peradaban Kasih"."Malam 1 Sura ini kita memaknai sebagai orang yang menghidupi budaya Jawa, agar bisa menapaki tahun depan dengan suka cita," kata Monsinyur Rubi saat berkhotbah, dilansir Antara. Alasan Keraton Solo Gelar Kirab Satu Sura di Malam Jumat Kliwon Bendera Merah di Bibir Pantai, Jangan Melaut Dulu Perpindahan Misterius Patung Larantuka dari Flores ke Australia Ia mengemukakan pentingnya umat Katolik menapaki tahun-tahun ke depan ini dengan semangat baru dan makin kuat dalam beriman kepada Tuhan. Tahun baru, kata dia, identik dengan semangat baru umat untuk mulai menjalani pola kehidupan baru yang lebih baik."Kebaruan ini cocok dengan perayaan malam tahun baru, Sura. Kita ingin memperbarui diri, hidup menjadi baru, supaya hidup berpadanan dengan panggilan sebagai murid-murid Tuhan," juga mengemukakan pentingnya umat menjalani kehidupan dengan sikap rendah hati, lemah lembut, dan sabar, serta selalu bersedia membantu orang lain agar terwujud kehidupan bersama yang damai, padu, dan Katolik juga didorong uskup yang juga pemimpin gereja Katolik di sebagian wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu, untuk mempererat pergaulan dengan masyarakat sekitarnya."Orang Katolik harus serawung bergaul dengan tetangga, serawung satu sama lain dan mengupayakan hidup bersama yang padu dan damai. 'Ora gampang' tidak mudah, tetapi dengan pertolongan Tuhan, kita mampu menjadi pijar-pijar cahaya untuk kedamaian," menutup misa tersebut, Uskup Rubi memberkati air yang telah dikemas dalam ribuan botol ukuran kecil untuk kemudian dibagi-bagikan kepada umat. Setelah perayaan itu, umat bersama-sama menyantap menu khas Malam 1 Sura yang dikenal dengan nama "Bubur Sura". Saksikan video pilihan berikut ini * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.