DosaSesama Manusia Lebih Berat. "Barang siapa yang mempunyai kezaliman kepada saudaranya mengenai harta dan kehormatannya minta dihalalkanlah kepadanya dari dosa itu sebelum datang hari dimana nanti tidak ada dinar dan dirham (di hari Kiamat), dimana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tak ada lagi amal kebaikannya,maka akan diambil dari dosa yang Iadikubur pada hari jum'at yang bertepatan dengan hari arafah. Ketika wafat berusia 75 tahun. b. Perhatian dan pemikirannya terhadap ilmu hadits "Aku tidak akan memaafkan orang yang menggelariku 17) dua puluh hari sebelum meninggal dia masih menyuruh Wangsaatmadja menuliskan buah pikirannya dalam buku hariannya. Dari karya-karya Terampunidosa-dosa di sini adalah حَقُّ الله (haqqu Allah) atau hubungan manusia dengan Allah sedangkan apabila terjadi kekhilafan antarsesama manusia, maka akan terampuni apabila mereka saling memaafkan, saling ridha-meridhai. Oleh sebab itu mari kita buang sifat sombong kita, egois kita untuk senantiasa membuka pintu maaf dan Barang siapa melakukan tindak kelaliman kepada seseorang, baik pada harga diri atau harta bendanya, hendaknya ia segera menyelesaikannya sekarang juga, sebelum datang hari kiamat, suatu hari yang tidak berlaku lagi uang dinar atau dirham. Akibatnya, bila ia memiliki amal shaleh, maka akan dipungut sebanyak tindak kelalimannya. Namun tidak berdosa jika tidak dilakukan. Selain itu, tiga puasa sunnah jelang Iduladha ini dilakukan di 10 hari pertama bulan Zulhijah. Ini merupakan hari-hari yang istimewa. "Rasulullah SAW bersabda: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini," jelas hadis riwayat At-Tirmidzi. 1. Ramadan1443 H tinggal menghitung hari. Sebagai bulan yang dimuliakan dalam Islam dengan segala manfaat dan keberkahannya, tentu kehadirannya sangat dinantikan oleh umat muslim seluruh dunia. Berbagai tradisi dilaksanakan menjelang bulan suci Ramadan, salah satunya saling bermaaf-maafan. Dilansir dalam Risalah Shaum karya Wawam Shofwan Maksudnya 'Pada hari ini, Aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku kepada kamu, dan Aku telah redakan Islam itu menjadi agama untuk kamu.Maka sesiapa yang terpaksa kerana kelaparan (memakan benda-benda yang diharamkan ) sedang ia tidak cenderung hendak melakukan dosa ( maka bolehlah ia memakannya), kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha CeramahAgama Islam Tentang Hadits Arbain Ke 10 - Allah Maha Baik dan Hanya Menerima Yang Baik. Hari ini kita akan mempelajari hadits yang ke-10. Dan sebelumnya kita telah mempelajari hadits yang ke-9. Yaitu hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu tentang bagaimana seorang muslim menghadapi atau menyikapi separuh Islam yang berupa hukum-hukum. JYn7. Ilustrasi memaafkan sesama teman. Foto UnsplashSetiap manusia pasti melakukan kesalahan, entah disengaja atau pun tidak. Sebab, salah dan khilaf adalah fitrah yang sudah melekat pada diri manusi. Bahkan terkadang seseorang berbuat kesalahan terhadap orang lain tanpa itulah agama Islam mengajarkan umatnya untuk segera meminta maaf setelah melakukan kesalahan. Namun sering kali, memaafkan rasanya sangat berat terlebih jika perbuatan orang tersebut sangat menyakiti Allah SWT sudah menuliskan dalam surat An-Nur ayat 22 agar umat Muslim saling memaafkan dan selalu berlapang dadaوَلَا يَأْتَلِ اُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ اَنْ يُّؤْتُوْٓا اُولِى الْقُرْبٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖوَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌArtinya “Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kerabatnya, orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” QS. An-Nur 22Ipop S. Purintyas dkk juga menuliskan dalam bukunya yang berjudul Hati yang Bersih, dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah SWT pernah berfirman mengenai hadits tentang memaafkan “Nabi Musa bertanya kepada Allah, Ya Allah, siapakah di antara hamba-Mu yang paling mulia menurut pandangan-Mu?’. Kemudian Allah SWT menjawab, Ialah orang yang apabila berkuasa menguasai musuhnya dapat segera memaafkan’.” Hadits Qudsi Riwayat Kharaithi dari Abu HurairahHadits di atas menegaskan bahwa Allah SWT akan meninggikan derajat orang-orang yang memaafkan dengan menjadikannya mulia dalam pandangan-Nya. Selain hadits di atas, tentunya masih ada lagi hadits tentang memaafkan yang dapat membuat hidup menjadi lebih tenang. Berikut minta maaf. Foto PixabayHadits tentang MemaafkanBerikut ini adalah sejumlah hadits tentang memaafkan yang telah dikutip dari beberapa sumber, di antaranya1. Memaafkan Orang Lain Mendapatkan Kemuliaan“Tidaklah seseorang memberikan maaf, kecuali Allah akan tambahkan kemuliaan baginya.” HR. AhmadHadits di atas mengingatkan pada kisah Umar bin Khattab. Dalam buku Koleksi Hadits dan Kisah Teladan Muslim karangan Ahmad Saifudin dicerikana Umar pernah bertemu dengan seseorang yang membuatnya marah dengan sikap lancangnya karena telah meminta uang yang banyak serta menganggap keputusannya tidak orang tersebut membuat Umar marah besar dan hampir memukulnya. Akan tetapi, Al-Hurr bin Qais segera mencegah seraya berkata, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah SWT berfirman Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang yang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh’.” QS. Al-A’raf 1992. Memaafkan Bentuk dari Sedekah & Mendatangkan SyafaatUstadz Haryadi Abdullah menuliskan dalam bukunya Solusi Sedekah Tanpa Uang bahwa sebetulnya memaafkan kesalahan orang lain termasuk ke dalam bentuk sedekah, Rasulullah SAW bersabda“Tidaklah sedekah itu akan mengurangi harta, dan tidaklah seseorang yang memaafkan kezaliman orang lain, kecuali Allah akan menambahkan baginya kemuliaan dan ia tidak akan dirugikan.” HR. AhmadMelalui hadits di atas, Rasulullah SAW menegaskan tentang keistimewaan memaafkan kesalahan orang lain, yakni Allah SWT akan menambah kemuliaan orang tersebut dan menjadi salah satu pahala khusus. Beliau juga menerangkan bahwa memaafkan akan mendatangkan syafaat di hari kiamat nanti. Berikut adalah haditsnya“Barangsiapa yang memaafkan kesalahan orang lain, maka Allah akan memaafkannya pada hari kiamat.” HR. AhmadIlustrasi Alquran. Foto Pixabay3. Memaafkan adalah Perbuatan yang Paling BenarMelansir dari laman NU Online, memaafkan seseorang setelah melalui pertengkaran, perselisihan, atau sakit hati karena perbuatan orang lain adalah jalan yang paling benar jika dibandingkan dengan membalasnya. Hal ini tertulis dalam hadits berikut iniالْعَفُوْ أَحَقُّ مَا عُمِلَ بِهِ رواه البيهقي عن علArtinya “Memaafkan adalah yang paling hak benar untuk dikerjakan.” HR. Baihaqi dari Ali, Kitab Al-Jami’us Shaghier, hadits nomor 5696 Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH HOAX HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH HOAX بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH HOAX Tersebar broadcast, mengatasnamakan Imam Muhammad al Baqir radhiallahu Anhu, beliau dianggap imam oleh penganut Syiah, padahal beliau bukan Syiah, yang menganjurkan saling memaafkan di Hari Arafah. Lalu dikutip hadis Nabi ﷺ yang menganjurkan hal itu, dengan alasan amal manusia diangkat saat Hari Arafah. Itu adalah DUSTA, dan TIDAK ADA dalam kitab-kitab hadis Nabi ﷺ. Dalam Ad Durar As Sanniyah-nya Syaikh Alawi bin Abdul Qadir as Saqqaf disebutkan حديث ترفع الأعمال يوم عرفة، إلا المتخاصمين، أو يوم عرفة تُرفع جميع الأعمال إلى الله ما عدَا المتخاصمين. الدرجة ليس بحديث، ولا وجود له في كتب السُّنة Hadis “Amal manusia diangkat di Hari Arafah, kecuali orang yang sedang bermusuhan”, atau hadis “Hari Arafah adalah hari diangkatnya amal kepada Allah, kecuali orang-orang yang bermusuhan.” [Derajat Ini BUKAN HADIS, dan TIDAK ADA dalam kitab-kitab Sunnah] Kemudian dalam Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 22798 فلا نعلم حديثا بهذا اللفظ ولا بمعناه. وننبه إلى أنه لا يجوز نشر هذا الكلام، حيث لم يثبت كونه حديثا نبويا لا صحيحا ولا ضعيفا Kami tidak ketahui hadis dengan lafal dan makna seperti itu. TIDAK BOLEH MENYEBARKAN ucapan ini, di saat tidak diketahui kesahihannya dan kedhaifannya. selesai Semata maaf-maafan, tentu kapan pun dan di mana pun, boleh-boleh saja. Tapi yang jadi masalah, ketika itu dikhususkan dengan Hari Arafah dan seolah satu paket dengan Hari Arafah, lalu menganggapnya sebagai Sunnah Nabi ﷺ, inilah letak kebohongannya. Penulis al-Ustadz Farid Nu’man Hasan hafizhahullah Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 450 134 878 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Facebook Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest Related Posts Saling meminta dan memberi maaf adalah perintah Allah SWT untuk semua hamba-Nya. Karena di dalamnya banyak pintu-pintu kebaikan dan kemuliaan. Sebagaimana firman Allah SWT;الَّذِينَ يُنْفِقُون فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِين الْغَيْظَ وَالْعَافِين عَنِ النَّاسِ وَاللَّه يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَMereka adalah orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.QS. Ali Imran 134Memberi maaf merupakan bagian dari perbuatan atau sifat seorang mukmin. Adapun Makna memaafkan menurut Syekh Mutawalli As-Sya’rawi rahimahullaah di dalam kitab Tafsir As-Sya’rawi adalah sebagai berikut Bahwasanya kalimat maaf itu diambil dari potongan ayat النَّاسِ عَن وَالْعَافِين, maksud dari kalimat affa adalah affa alal atsar. Atsar yang dimaksud adalah bekas yang ditinggalkan dalam perjalanan manusia, seperti halnya bekas perjalanan mereka di padang pasir. Kemudian datanglah angin, menghapus bekas dari perjalanan mereka seperti halnya jejak kaki yang terhapus.Meminta maaf dan saling memaafkan, juga seperti debu-debu ataupun pasir yang terhempas angin. Seolah-olah dosa dan kesalahan tersebut hilang, tak berbekas. Hal ini juga sejalan dengan isyarat yang ada dalam hadis Rasulullah SAW untuk segera menghapus kesalahan bermaaf-maafan yaitu;عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليهDari Abu Hurairah RA bahwasanya; Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang pernah mempunyai kedzaliman terhadap seseorang, baik terhadap kehormatannya atau apapun, maka minta halallah darinya hari ini!. sebelum tidak ada emas dan perak, yang ada adalah jika dia mempunyai amal shalih, maka akan diambil darinya sesuai dengan kedzalimannya, jika dia tidak mempunyai kebaikan, maka akan diambilkan dosa lawannya dan ditanggungkan kepadanya”. HR. Bukhari No. 2449.Lalu bagaimana perbuatan untuk saling memaafkan setiap saat setelah melakukan kesalahan, dilakukan untuk menyambut dan meramaikan datangnya bulan suci Ramadhan? Atau bahkan dijadikan tradisi para muslim di dunia ketika Ramadhan akan datang. Mengingat ada sebuah hadis yang mengecam seorang mukmin yang tidak mendapat ampunan tatkala melewati أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال آمين آمين آمين فقيل له يارسول الله ما كنت تصنع هذا ؟ ! فقال قال لي جبريل أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت آمين ثم قال رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت آمين ثم قال رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت آمين قال الأعظمي إسناده جيدDari Abu Hurairah RA beliau menceritakan; Rasulullah SAW naik mimbar lalu beliau mengucapkan, Amin … amin … amin.’ Para sahabat bertanya, Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?’ Kemudian, beliau bersabda, Baru saja Jibril berkata kepadaku, Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan,’ maka kukatakan, Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun itu tidak membuatnya masuk Jannah karena tidak berbakti kepada mereka berdua,’ maka aku berkata, Amin.’ Kemudian, Jibril berkata lagi, Allah melaknat seorang hamba yang tidak bershalawat ketika disebut namamu,’ maka kukatakan, Amin.” HR. Bukhari No. 646, Ibnu Khuzaimah No. 1888, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8767.Budaya saling meminta maaf sebelum Ramadhan, memang akhirnya merupakan sarana untuk saling menyapa dan berbagi kebahagiaan akan datangnya bulan Ramadhan. Sekaligus membersihkan diri dari dosa-dosa sebelum menjalani ibadah puasa, karena manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dan supaya saat Ramadhan telah pergi meninggalkan kita, kita sudah dalam keadaan terampuni dari segala dosa yang pernah kita ungkapan meminta maaf dan saling memaafkan yang harus dilakukan setiap saat dan tidak menunggu waktu tertentu. Apakah tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadhan ini tidak dianjurkan dan bertentangan dengan agama, karena tidak ada dalil yang saja hal ini bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan agama apalagi tidak dianjurkan. karena dalam pandangan para ulama bahwa menjalani kegiatan atau ritual ibadah, yang sifatnya sunnah dan baik, kemudin dijalankan setahun sekali atau pada momen-momen tertentu, adalah perkara yang ini didasarkan kepada hadis yang Ibnu Umar RA;عَنْ ابْن عُمَر رَضِي الله عَنْهمَا قَال كَانَ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبا وَكَانَ عَبْد اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَفْعَلُهُ. رواه البخاري“Ibnu Umar RA berkata “Nabi SAW selalu mendatangi Masjid Quba’ setiap hari sabtu, dengan berjalan kaki dan berkendaraan.” Dan Abdullah bin Umar RA juga selalu melakukannya. HR. Bukhari, [1193].Hadis ini kemudian dijelaskan secara rinci oleh Syaikhul Islam Ibnu Hajar RA dalam kitabnya Fathul Bari sebagaimana berikut;وفي هذا الحديث على اختلاف طرقه دلالة على جواز تخصيص بعض الأيام ببعض الأعمال الصالحه والمداومه على ذلك وفيه أن النهي عن شد الرحال لغير المساجد الثلاثه ليس على التحريم“Hadis ini, dengan jalur-jalurnya yang berbeda, mengandung dalil bolehnya menentukan sebagian hari, dengan sebagian amal shalih dan melakukannya secara rutin. Hadis ini juga mengandung dalil, bahwa larangan berziarah ke selain Masjid yang tiga, bukan larangan yang diharamkan.”Datangnya Ramadhan bukan hanya disambut dengan suka cita saja, namun diharapkan tetap menjaga dan melestarikan berbagai tradisi menjelang datangnya Ramadhan, salah satunya yaitu tradisi bermaaf-maafan. Hal ini dilakukan supaya kita bisa memperoleh berkah dan keutamaan bulan-bulan mulia Allah. Kullu Amm wa Antum bi A’lam